Monday, September 15, 2025

Kenapa Aku Ingin Menulis Lagi

Selamat malam, pagi, siang, atau sore—aku tidak tahu kapan kamu membaca ini. Yang jelas, entah bagaimana kita bisa dipertemukan di tulisan ini. Kalau kamu masih bertahan membaca sampai sejauh ini, itu tandanya aku masih melanjutkan menulis.

Sejak awal aku sadar, rasa kurang percaya diri sudah terlihat. Tidak apa-apa. Menurutku, kepercayaan diri yang tidak disertai ilmu justru bisa menjadi bumerang. Aku pernah mengalaminya, dan dari situ aku belajar bahwa rasa ragu kadang justru menyelamatkan.

Di zaman ini, menulis mungkin terasa kuno. Orang lebih suka membuat status, story, video, atau sekadar meminta AI menuliskan sesuatu. Hanya dengan satu perintah, ChatGPT, DeepSeek, atau Gemini bisa menghasilkan artikel yang rapi dan enak dibaca. Lalu, apakah masih ada artinya aku menulis?

Bagiku, menulis bukan soal rapi atau menarik bagi semua orang. Menulis adalah cara untuk mengeluarkan isi kepalaku, hal-hal yang menumpuk tapi sulit terucap. Sudah sejak lama aku tidak menulis—aku bahkan lupa sejak tahun berapa terakhir kali melakukannya. Sekarang, aku merasa waktunya tiba lagi.

gambar dihasilkan oleh AI di freepik

Banyak hal ingin kuwujudkan, tapi kadang terasa hanya sebatas mimpi. Ada banyak faktor yang membuat langkahku tertahan. Namun aku percaya, semua sudah ada yang mengatur. Yang bisa kulakukan sekarang hanyalah menuliskan isi hati dan pikiranku.

Jika kamu membaca dari awal hingga akhir, terima kasih sudah menemaniku di perjalanan kecil ini.